A. Pembuka
Kegiatan distribusi merupakan hal yang sangat penting dalam perdagangan,
karena hal ini merupakan perantara bagi kegiatan produksi dan konsumsi. Dalam
kegiatan distribusi terdapat istilah saluran distribusi. Saluran distribusi
merupakan lembaga-lembaga distributor atau lembaga-lembaga penyalur yang
mempunyai kegiatan menyalurkan atau menyampaikan barang atau jasa dari produsen
ke konsumen.
Tujuan pelaksanaan penelitian mengenai cara distribusi barang
di sebuah pusat perbelanjaan ini adalah untuk menghasilkan kajian tentang
kegiatan distribusi yang dilaksanakan di pusat perbelanjaan atau pasar. Pusat
belanja yang digunakan sebagai objek penelitian adalah Alfamart Alamanda Semarang.
Teknik pengumpulan datanya adalah studi pustaka dan studi lapangan. Studi
lapangan dilaksanakan dengan cara observasi dan wawancara.
B. Pertanyaan Hasil Pengamatan
Setelah melakukan penelitian dan
pengumpulan data dengan cara observasi dan wawancara, diperoleh beberapa
pertanyaan berkaitan proses distribusi di Alfamart, yaitu sebagai berikut:
1.
Siapa
saja produsen untuk Alfamart?
2.
Bagaimana
cara menjalin kerja sama atau membuat kontak dengan pihak produsen?
3.
Siapa
saja perantara (berupa agen/pedagang besar/pengecer) atau distributor bagi
Alfamart?
4.
Apa
saja jenis produk yang dijual di Alfamart?
5.
Adakah
barang jualan di Alfamart yang merupakan barang impor?
6.
Kapan
barang yang didistribusikan datang?
7.
Dengan
transportasi apa barang didistribusikan dan melewati jalur apa?
8.
Berapa
kapasitas barang yang didistribusi?
9.
Bagaimana
cara Alfamart mencapai proses distribusi yang efisien?
10. Hambatan apa saja yang terjadi
dalam proses pendistribusian?
C. Hasil Penelitian
Alfamart merupakan
sebuah minimarket yang dikelola oleh PT. Sumber Alfaria Trijaya Tbk sebagai
pemegang merek Alfamart. Alfamart memiliki slogan “Belanja Puas, Harga Pas”
dengan menawarkan berbagai produk kebutuhan sehari-hari. Saat ini minimarket
Alfamart sudah hadir hingga di setiap kecamatan atau kelurahan. Semua orang
dapat bergabung dan berinvestasi di Alfamart. Alfamart menawarkan bentuk kerja
sama franchise atau waralaba kepada
investor yang berminat untuk membuka usaha minimarket.
Alfamart tidak memiliki unit produksi
sendiri melainkan bekerja sama dengan rekanan UMKM atau UKM karena dalam
menjalankan bisnisnya Alfamart juga memiliki misi untuk mendukung upaya
pemerintah dalam melakukan akselerasi pertumbuhan ekonomi, khususnya di ranah
usaha mikro kecil dan menengah.
Suatu produk yang memiliki
kualitas yang bagus dan sudah setara atau melebihi standar yang ditentukan
namun belum mempunyai merk dagang dapat diajukan ke pihak Alfamart. Biasanya
Alfamart akan membantu untuk memberikan merek supaya produk tersebut dapat
dipasarkan di Alfamart, seperti private
label A. Contoh dari produk merk A tersebut seperti "A" Tissue, "A"
Air Mineral, "A" Kapas, "A" Handuk, "A" Lem Perekat,
dan "A" Roti. Selain itu, Alfamart
juga memasarkan produk dari produsen/supplier
selain UKM/UMKM seperti Kraft, Mondelez, OT, Silverqueen, Danone, dan
sebagainya.
Sistem di Alfamart lebih
merupakan menumpang jual atau disebut juga konsinyasi. Jika barang laku, barulah
pihak Alfamart membayar ke produsen/supplier.
Siapa saja boleh menawarkan produknya untuk dijual di Alfamart, bila produk
tersebut telah memenuhi ketentuan dan persyaratan yang berlaku. Peraturan ini berfungsi
untuk menjaga nama baik Alfamart dan menetapkan standar kualitas produk para
pelaku UKM dan UMKM agar dapat bersaing dengan produk lain. Pihak produsen/supplier dapat memasarkan produknya di
Alfamart dengan langsung datang ke kantor untuk melakukan pengajuan izin. Berikut
ini adalah syarat memasarkan produk di Alfamart:
1.
Harus
mempunyai label SNI,
2.
Harus
lolos uji laboratorium, dan
3.
Produk
makanan harus memiliki label halal.
Selama ini,
barang-barang yang dijual di Alfamart tidak ada yang merupakan barang impor.
Meskipun ada produk yang diimpor, misalnya kurma, produk tersebut pasti sudah
menjadi produk private label (atau berubah nama menjadi
"A" Kurma).
Dalam menjalankan
perannya sebagai distributor, pertama-tama gudang pusat Alfamart mendistribusikan
barang ke gerai-gerai Alfamart sesuai pesanan masing-masing gerai. Di
gerai-gerai inilah selanjutnya barang-barang tersebut dijual kepada konsumen. Dalam
distribusi barang, Alfamart menerapkan digital
packing system dan tail gate system
pada pusat distribusinya. Kedua sistem ini dapat meningkatkan efisiensi proses
pengambilan barang dari rak penyimpanan dan pemuatan barang ke armada pengirim
maupun pemasukan barang di gerai. Pengiriman dan penerimaan barang di Alfamart dilakukan
setiap dua hari sekali. Kegiatan distribusi barang dari gudang pusat ke gerai
Alfamart dilakukan melalui jalur darat dengan alat transportasi berupa truk.
Ada beberapa jenis tipe
gerai Alfamart yang dikategorikan berdasarkan jumlah rak dalam satu gerai,
antara lain tipe tiga puluh enam rak dan empat puluh lima rak. Gerai yang
menjadi objek penelitian kali ini merupakan gerai tipe tiga puluh enam rak
dimana pada setiap rak terdapat enam shelving
yang dapat memuat sekitar satu sampai dengan lima produk jualan. Jadi,
kapasitas barang yang didistribusikan untuk dijual dapat mencapai 1.080 item produk sekali distribusi. Jenis produk yang dijual meliputi makanan,
minuman, snack, produk perawatan
tubuh, hair care, susu, popok bayi,
kebutuhan dapur, dan peralatan kebersihan.
Cepatnya laju
pertumbuhan gerai Alfamart dapat terlaksana karena didukung oleh sistem
terintegrasi pada setiap point of sales
kasir di semua gerai yang mencakup sistem penjualan, persediaan, dan penerimaan
barang. Teknologi di pos kasir sudah dirancang untuk memenuhi kebutuhan
perkembangan dan transaksi di masa depan. Untuk mempercepat pelayanan dan
kenyamanan belanja, Alfamart menggunakan pemindaian scanner barcode.
Hambatan yang dapat
terjadi pada tahap penyediaan barang adalah cuaca yang kurang mendukung dan masalah
pada alat transportasi. Sedangkan hambatan pada tahap distribusi barang kepada
konsumen dapat berupa stok kosong atau kerusakan sistem komputer kasir.
D. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa Alfamart
merupakan jalur distribusi ritel modern yang telah menerapkan sistem dan
standar untuk mendukung kesuksesan usahanya.
Penerapan sistem teknologi informasi menjadikan proses
pemantauan persediaan, pelayanan permintaan dan suplai barang dari pusat
distribusi ke gerai berlangsung secara efektif dan efisien. Secara langsung
penerapan sistem komputerisasi di kasir
menjadikan kegiatan penjualan ke konsumen dapat berlangsung dengan cepat dan
tepat.
E. Sumber:
https://moondoggiesmusic.com
https://gaweanomah.com
https://firmandut.blogspot.com
No comments:
Post a Comment