Pink Bobblehead Bunny

Thursday, March 11, 2021

Proyek Analisis Distributor

 A.    Pembuka

Kegiatan distribusi merupakan hal yang sangat penting dalam perdagangan, karena hal ini merupakan perantara bagi kegiatan produksi dan konsumsi. Dalam kegiatan distribusi terdapat istilah saluran distribusi. Saluran distribusi merupakan lembaga-lembaga distributor atau lembaga-lembaga penyalur yang mempunyai kegiatan menyalurkan atau menyampaikan barang atau jasa dari produsen ke konsumen.

Tujuan pelaksanaan penelitian mengenai cara distribusi barang di sebuah pusat perbelanjaan ini adalah untuk menghasilkan kajian tentang kegiatan distribusi yang dilaksanakan di pusat perbelanjaan atau pasar. Pusat belanja yang digunakan sebagai objek penelitian adalah Alfamart Alamanda Semarang. Teknik pengumpulan datanya adalah studi pustaka dan studi lapangan. Studi lapangan dilaksanakan dengan cara observasi dan wawancara.

 

B.    Pertanyaan Hasil Pengamatan

Setelah melakukan penelitian dan pengumpulan data dengan cara observasi dan wawancara, diperoleh beberapa pertanyaan berkaitan proses distribusi di Alfamart, yaitu sebagai berikut:

1.     Siapa saja produsen untuk Alfamart?

2.     Bagaimana cara menjalin kerja sama atau membuat kontak dengan pihak produsen?

3.     Siapa saja perantara (berupa agen/pedagang besar/pengecer) atau distributor bagi Alfamart?

4.     Apa saja jenis produk yang dijual di Alfamart?

5.     Adakah barang jualan di Alfamart yang merupakan barang impor?

6.     Kapan barang yang didistribusikan datang?

7.     Dengan transportasi apa barang didistribusikan dan melewati jalur apa?

8.     Berapa kapasitas barang yang didistribusi?

9.     Bagaimana cara Alfamart mencapai proses distribusi yang efisien?

10.  Hambatan apa saja yang terjadi dalam proses pendistribusian?

C.    Hasil Penelitian  

Alfamart merupakan sebuah minimarket yang dikelola oleh PT. Sumber Alfaria Trijaya Tbk sebagai pemegang merek Alfamart. Alfamart memiliki slogan “Belanja Puas, Harga Pas” dengan menawarkan berbagai produk kebutuhan sehari-hari. Saat ini minimarket Alfamart sudah hadir hingga di setiap kecamatan atau kelurahan. Semua orang dapat bergabung dan berinvestasi di Alfamart. Alfamart menawarkan bentuk kerja sama franchise atau waralaba kepada investor yang berminat untuk membuka usaha minimarket.

Alfamart tidak memiliki unit produksi sendiri melainkan bekerja sama dengan rekanan UMKM atau UKM karena dalam menjalankan bisnisnya Alfamart juga memiliki misi untuk mendukung upaya pemerintah dalam melakukan akselerasi pertumbuhan ekonomi, khususnya di ranah usaha mikro kecil dan menengah.

Suatu produk yang memiliki kualitas yang bagus dan sudah setara atau melebihi standar yang ditentukan namun belum mempunyai merk dagang dapat diajukan ke pihak Alfamart. Biasanya Alfamart akan membantu untuk memberikan merek supaya produk tersebut dapat dipasarkan di Alfamart, seperti private label A. Contoh dari produk merk A tersebut seperti "A" Tissue, "A" Air Mineral, "A" Kapas, "A" Handuk, "A" Lem Perekat, dan "A" Roti.  Selain itu, Alfamart juga memasarkan produk dari produsen/supplier selain UKM/UMKM seperti Kraft, Mondelez, OT, Silverqueen, Danone, dan sebagainya.  

Sistem di Alfamart lebih merupakan menumpang jual atau disebut juga konsinyasi. Jika barang laku, barulah pihak Alfamart membayar ke produsen/supplier. Siapa saja boleh menawarkan produknya untuk dijual di Alfamart, bila produk tersebut telah memenuhi ketentuan dan persyaratan yang berlaku. Peraturan ini berfungsi untuk menjaga nama baik Alfamart dan menetapkan standar kualitas produk para pelaku UKM dan UMKM agar dapat bersaing dengan produk lain. Pihak produsen/supplier dapat memasarkan produknya di Alfamart dengan langsung datang ke kantor untuk melakukan pengajuan izin. Berikut ini adalah syarat memasarkan produk di Alfamart:

1.     Harus mempunyai label SNI,

2.     Harus lolos uji laboratorium, dan

3.     Produk makanan harus memiliki label halal.

Selama ini, barang-barang yang dijual di Alfamart tidak ada yang merupakan barang impor. Meskipun ada produk yang diimpor, misalnya kurma, produk tersebut pasti sudah menjadi produk private label (atau berubah nama menjadi "A" Kurma).

Dalam menjalankan perannya sebagai distributor, pertama-tama gudang pusat Alfamart mendistribusikan barang ke gerai-gerai Alfamart sesuai pesanan masing-masing gerai. Di gerai-gerai inilah selanjutnya barang-barang tersebut dijual kepada konsumen. Dalam distribusi barang, Alfamart menerapkan digital packing system dan tail gate system pada pusat distribusinya. Kedua sistem ini dapat meningkatkan efisiensi proses pengambilan barang dari rak penyimpanan dan pemuatan barang ke armada pengirim maupun pemasukan barang di gerai. Pengiriman dan penerimaan barang di Alfamart dilakukan setiap dua hari sekali. Kegiatan distribusi barang dari gudang pusat ke gerai Alfamart dilakukan melalui jalur darat dengan alat transportasi berupa truk.

Ada beberapa jenis tipe gerai Alfamart yang dikategorikan berdasarkan jumlah rak dalam satu gerai, antara lain tipe tiga puluh enam rak dan empat puluh lima rak. Gerai yang menjadi objek penelitian kali ini merupakan gerai tipe tiga puluh enam rak dimana pada setiap rak terdapat enam shelving yang dapat memuat sekitar satu sampai dengan lima produk jualan. Jadi, kapasitas barang yang didistribusikan untuk dijual dapat mencapai 1.080 item produk sekali distribusi.  Jenis produk yang dijual meliputi makanan, minuman, snack, produk perawatan tubuh, hair care, susu, popok bayi, kebutuhan dapur, dan peralatan kebersihan.

Cepatnya laju pertumbuhan gerai Alfamart dapat terlaksana karena didukung oleh sistem terintegrasi pada setiap point of sales kasir di semua gerai yang mencakup sistem penjualan, persediaan, dan penerimaan barang. Teknologi di pos kasir sudah dirancang untuk memenuhi kebutuhan perkembangan dan transaksi di masa depan. Untuk mempercepat pelayanan dan kenyamanan belanja, Alfamart menggunakan pemindaian scanner barcode.

Hambatan yang dapat terjadi pada tahap penyediaan barang adalah cuaca yang kurang mendukung dan masalah pada alat transportasi. Sedangkan hambatan pada tahap distribusi barang kepada konsumen dapat berupa stok kosong atau kerusakan sistem komputer kasir.

D.    Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa Alfamart merupakan jalur distribusi ritel modern yang telah menerapkan sistem dan standar untuk mendukung kesuksesan usahanya.  Penerapan sistem teknologi informasi menjadikan proses pemantauan persediaan, pelayanan permintaan dan suplai barang dari pusat distribusi ke gerai berlangsung secara efektif dan efisien. Secara langsung penerapan sistem komputerisasi di kasir menjadikan kegiatan penjualan ke konsumen dapat berlangsung dengan cepat dan tepat.

E.   Sumber: 

http://jurnal.unpad.ac.id

https://moondoggiesmusic.com

https://gaweanomah.com

https://www.etalasebisnis.com

https://www.marketeers.com

https://firmandut.blogspot.com

No comments:

Post a Comment

Contoh Pola dalam Kehidupan Sehari-Hari

  MATEMATIKA 1.                     POLA BILANGAN KERANG Pola pada kulit sejenis moluska yang bernama Chambered Nautilus: (1, 1, 2, 3, 5...